√ Inilah Fakta dan Sejarah Negara Jepang

Inilah Fakta dan Sejarah Negara Jepang

Gambar Ilustrasi Fakta dan Sejarah Negara JepangFakta dan Sejarah Negara Jepang

Terlepas dari sejarah kelam dengan negara kita pada masa lalu, negara Jepang adalah salah satu kiblat dari negara-negara di dunia dalam bidang industri, inovasi dan teknologi. Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Fakta dan Sejarah Negara Jepang yang dapat bangkit dari keterpurukan pasca perang dunia ke-2. Semoga ulasan berikut ini dapat menambah wawasan dan informasi bermanfaat yang belum Anda ketahui.

Baca juga: 10 Fakta Wanita Jepang yang Perlu Kalian Ketahui

Inilah Fakta dan Sejarah Negara Jepang

Fakta dan Sejarah Negara Jepang

Dikutip dari beberapa sumber yang kami temukan, berikut ini adalah Fakta dan Sejarah Negara Jepang yang perlu kamu ketahui:

1. Letak Geografis

Negara Jepang atau yang dijuluki sebagai negara matahari terbit yang dalam bahasa mereka disebut sebagai Nipponkoku atau Nihonkoku merupakan sebuah negara kepulauan yang berada di kawasan Asia Timur.

Letak geografis negara ini berada di ujung barat Samudra Pasifik, wilayahnya membentang dari laut okhotsk di utara menuju laut China Timur dan Taiwan di Selatan dan di sebelah barat Negara ini berbatasan dengan laut Jepang. Negara Jepang bertetangga dengan Korea Selatan China dan Rusia sebagai negara kepulauan negara Jepang tidak memiliki Perbatasan darat dengan negara-negara tetangganya.

2. Negara Kepulauan

Jepang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 6852 Pulau pembentuknya, dimana sekitar 97 persen wilayah daratan Jepang berada di keempat Pulau terbesarnya yaitu Pulau Hokkaido, honshu, shikoku dan kyushu atau yang dikenal juga dengan istilah kepulauan Jepang.

Luas seluruh wilayah daratan dari negara Jepang mencapai 377.975 km2. Jika kita bandingkan dengan luas wilayah yang ada di Indonesia, mungkin luas dari provinsi Papua adalah yang paling mendekati luas dari wilayah negara Jepang yaitu dengan luas wilayah sekitar 319.036 km2.

3. Rentan Bencana Alam

Secara geografis wilayah Jepang berada di atas cincin api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Karena lokasinya tersebut secara substansial negara ini sangat rentan terhadap bencana gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

Sejarah mencatat beberapa bencana gempa bumi yang besar pernah melanda Jepang dan merenggut banyak korban jiwa. Seperti gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923, gempa besar Hanshin pada tahun 1995 dan gempa Tohoku pada tahun 2011 yang memicu tsunami besar. Sekitar 70% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan.

Jepang memiliki sekitar 111 gunung berapi aktif, karena daerah pegunungan dan rawan nya daerah terhadap bencana, sebagian besar daratan Jepang tidak layak untuk huni. Oleh karena itu pemukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir.

4. Jumlah Populasi Penduduk

Data statistik menunjukan total populasi penduduk Jepang pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 126.167.000 jiwa. Dimana sekitar 98% nya berasal dari kelompok etnis Jepang, sisanya adalah kelompok etnis minoritas seperti Korea, China, Filipina dan campuran.

5. Kepercayaan (Agama)

Sekitar 84 hingga 90% penduduk Jepang diperkirakan menganut Shinto sebagai agama mereka. Namun, perkiraan ini didasarkan pada orang-orang yang berafiliasi dengan sebuah kuil bukan jumlah orang yang memang benar-benar percaya pada agama.

Banyak orang Jepang mempraktekkan kepercayaan agama Shinto dan Buddha secara bersamaan. Kebanyakan orang Jepang menganggap bahwa upacara keagamaan adalah bagian dari tradisi dan budaya, bukan sebagai sesuatu yang bersifat spiritual.

6. Bahasa Nasional

Bahasa Jepang adalah bahasa nasional atau bahasa resmi yang digunakan oleh negara Jepang. Kota Tokyo yang secara resmi disebut dengan Metropolis Tokyo adalah salah satu dari 47 prefektur Jepang yang menjadi ibu kota negara ini sejak tahun 1869.

Baca juga: Kosakata Bahasa Jepang Sehari-hari

7. Tokyo Ibu Kota dan Pusat Ekonomi

Tokyo adalah salah satu perfektur terpadat di Jepang. Kota ini merupakan pusat ekonomi dan politik dari negara tersebut.

Tokyo Raya atau Greater Tokyo adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di perfektur sekelilingnya. Wilayah Tokyo Raya adalah wilayah Metropolitan terpadat di dunia, dengan lebih dari 37.390.000 jiwa penduduk pada tahun 2020.

Kota Tokyo juga merupakan ekonomi perkotaan terbesar di dunia berdasarkan produk domestik bruto dan dikategorikan sebagai Kota Alpha plus oleh Globalization and World Cities Research Network.

Pada tahun 2020, kota Tokyo menduduki peringkat keempat pada indeks Pusat keuangan Global di belakang kota New York, London dan Shanghai.

8. Sistem Pemerintahan Negara

Menurut konstitusi Jepang pada tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional dibawah pimpinan kaisar Jepang dan parlemen Jepang.

1.1 Kepala Negara

Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan diplomatik dan terbatas sebagai Kepala Negara Seremonial. Kedudukan kaisar Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat".

Kaisar Naruhito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar Naruhito naik tahta sebagai Kaisar ke-126 setelah ayahandanya Kaisar Akihito turun Tahta pada tanggal 1 mei tahun 2019.

1.2 Kepala Pemerintahan

Kekuasaan pemerintahan berada di tangan Perdana Menteri dan anggota terpilih parlemen Jepang. Sementara kedaulatan sepenuhnya berada ditangan rakyat Jepang.

Yoshihide Suga adalah perdana menteri Jepang. Yoshihide Suga terpilih menjadi perdana menteri Jepang setelah menggantikan Shinzo Abe.

9. Negara Maju di Bidang Ekonomi, Industri dan Teknologi

Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Negara Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.

Setelah perang dunia kedua dari tahun 1990 an hingga tahun 1988, negara Jepang mengalami rekor pertumbuhan ekonomi yang sering disebut juga sebagai keajaiban ekonomi Jepang.

Negara ini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 1990, dikenal juga sebagai negara pemimpin dalam dunia industri otomotif dan elektronik. Negara Jepang tercatat telah banyak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia sains dan teknologi.

10. Ringkasan Sejarah Negara Jepang

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa, Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600 ribu tahun yang lalu. Diyakini bahwa orang-orang yang datang ke wilayah Jepang berasal dari daratan yang saat ini menjadi negara China dan Korea.

Pada tahun 11.000 sebelum masehi Kebudayaan jomon muncul di wilayah ini. Kebudayaan ini bercirikan oleh budaya pemburu, pengumpul semi menetap Mesoliti ke Neolitikum, yang dicirikan oleh pemukiman lubang dan pertanian yang belum sempurna, periode ini juga dikenal sebagai periode jomon.

1.1 Periode Klasik

Di periode awal atau periode klasik sejarah Jepang dimulai sekitar tahun 300 sebelum masehi, ketika munculnya orang yayoi dari Semenanjung Korea membawa transformasi mendasar ke Kepulauan Jepang. Pada awal zaman yayoi orang yayoi sudah mulai dapat menenun, menanam padi, mengenal perdukunan, serta pembuatan perkakas dari besi dan perunggu, yang dipelajari dari Korea atau Cina. Zaman yayoi berlangsung hingga tahun 250 masehi sebelum kemudian digantikan oleh zaman Kofun.

Dalam sejarah Cina orang Jepang pertama kali disebutkan dalam naskah sejarah klasik kitab Han yang ditulis pada tahun 111 masehi. Kitab tersebut menyatakan bahwa Jepang yang disebut dengan nama Wa, terbagi menjadi 100 kerajaan. Sekitar tahun 250 masehi periode Kofun dimulai nama zaman kofun berasal dari tradisi orang zaman itu untuk membuat gundukan makam yang disebut Kofun. Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat, dengan clan clan berpengaruh sebagai penguasa. Menurut Catatan sejarah tiga negara, Negara paling berjaya di Kepulauan Jepang pada waktu itu adalah negara Yamato. Negara Yamato berlangsung dari abad ke-3 hingga abad ke-7 Masehi dan merupakan asal garis keturunan kekaisaran Jepang.

Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen dan catatan tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Budha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya dibawa masuk ke Jepang dari kerajaan Baekje di Semenanjung Korea. Melalui perintah reformasi Taika, pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontohnya dari Cina. Periode ini dikenal juga dengan zaman Asuka, yang pada abad ke-8 dikenal juga dengan zaman Nara. Periode ini ditandai dengan munculnya budaya sastra, karya seni dan arsitektur yang diilhami oleh Buddha. Penulisan sejarah Jepang juga berpuncak pada awal abad ke-8 dengan selesainya penyusunan Chronicle Kojiki dan Nihon Shoki.

Dalam kedua buku sejarah tersebut dikisahkan sejarah Jepang mulai dari awal sejak zaman mitologi. Menurut mitologi Jepang, Jepang didirikan oleh kaisar Jimmu pada sekitar abad ke-7 sebelum masehi, diyakini bahwa Kaisar Jimmu adalah cucu dari Amaterasu nama dari dewa matahari dalam mitologi Jepang. Kaisar Jimmu inilah yang memulai mata rantai garis kekaisaran Jepang yang tidak terputus hingga kini.

Baca juga: Amaterasu Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang

Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari tahun 794 hingga tahun 1185 masehi yang disebut Zaman Heian. Pada periode ini ditandai munculnya berbagai kebudayaan lokal, dimana budaya asli Jepang yang khas mulai bermunculan misalnya Aksara kana asli Jepang. Pada akhir Zaman Heian, maka bermunculanlah berbagai klan Samurai, diantara klan-klan Samurai tersebut empat klan Samurai yang paling kuat yaitu klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara dan klan Tachibana.

1.2 Periode Abad Pertengahan

Abad pertengahan di Jepang merupakan Era feodal. Hal ini ditandai dengan kemunculan dan dominasi oleh kelas pejuang atau kesatria dari kelompok-kelompok yang berkuasa yang dikenal dengan Samurai.

Pada tahun 1185 perang perebutan kekuasaan terjadi antara klan Taira dengan klan Minamoto. Perang ini dikenal juga dengan perang Genpei, yang berakhir dengan kemenangan dari klan Minamoto. Setelah kemenangannya, Minamoto noYoritomo diangkat sebagai Shogun dan menjadikannya sebagai pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan Kaisar.

Minamoto no Yoritomo mendirikan keshogunan Kamakura dan berkuasa di Jepang dari tahun 1185 hingga tahun 1333. Zaman Kamakura berakhir setelah runtuhnya kekuasaan keshogunan Kamakura pada tahun 1333.

Sekitar tahun 1336 hingga tahun 1573, Kekuasaan pemerintah berada di tangan keshogunan Ashikaga yang juga disebut juga dengan keshogunan Muromachi. Kegagalan keshogunan Muromachi dalam mengendalikan para tuan tanah feodal atau yang dikenal dengan Daimyo, akhirnya menimbulkan perang saudara yang dimulai pada tahun 1467, yang mengawali masa satu abad yang diwarnai peperangan antar fraksi yang disebut masa negeri-negeri saling berperang atau dikenal juga sebagai periode Sengoku.

1.3 Periode Abad Ke-16

Selama abad ke-16 para pedagang dan misionaris Serikat Yesuit dari Portugis tiba untuk pertama kalinya di wilayah Jepang. Kedatangan Portugis ini mengawali pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia barat. Senjata api yang diperkenalkan oleh orang-orang Portugis membawa kemajuan teknologi militer dalam periode Sengoku dan berpuncak pada pertempuran Nagashino yang melibatkan pasukan samurai yang dipersenjatai dengan 3000 pucuk senapan Sundul.

Dari tahun 1568 hingga tahun 1600 di Jepang disebut dengan zaman Azuchi-Momoyama, Jepang bersatu secara militer dan negara menjadi stabil di bawah kekuasaan Oda Nobunaga yang kemudian dilanjutkan oleh Toyotomi Hideyoshi.

Setelah berhasil menyatukan Jepang, Hideyoshi berusaha memperluas wilayah dengan melakukan invasi ke Korea, namun upayanya berhasil digagalkan oleh Korea yang mendapat bantuan dari Cina. Setelah wafatnya Hideyoshi pada tahun 1598, kekuasaan pemerintahan beralih ke tangan Tokugawa Ieyasu, yang setelah berhasil mengalahkan klan pesaingnya dalam pertempuran Sekigahara pada tahun 1600. Pemerintahan militer yang didirikan Ieyasu di Edo disebut dengan keShogunan Tokugawa. keShogunan memberlakukan langkah-langkah termasuk Buke shohatto (武家諸法度) sebagai kode etik untuk mengontrol Daimyo otonom.

Kelas Samurai ditempatkan oleh ke Shogunan di atas kelas rakyat biasa seperti; petani, pengrajin, dan pedagang. KeShogunan juga mengeluarkan undang-undang yang mengatur segala aspek kehidupan, dimulai dari potongan rambut dan busana untuk masing-masing kelas dalam masyarakat.

Pada tahun 1639 keShogunan Tokugawa mulai menjalankan kebijakan negara tertutup atau Sakoku yang berlangsung selama dua setengah abad yang disebut sebagai periode Edo. Pertumbuhan ekonomi modern Jepang dimulai pada periode ini, periode Edo juga memunculkan program studi nasional atau yang disebut dengan Kokugaku, yaitu studi tentang Jepang oleh Jepang dalam periodisasi sejarah Jepang abad pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat istana dan kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial, sementara urusan sipil militer dan kehakiman dikendalikan oleh kelas Samurai. Secara de facto kekuasaan Disaat itu berada di tangan Shogun Yang Berasal Dari klan Samurai yang terkuat.

1.4 Revolusi Jepang 1867-1869

Pada tanggal 31 Maret tahun 1854 kedatangan Komodor Matthew Perry dan Armada kapal hitam angkatan laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap dunia barat melalui Konvensi Kanagawa persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan Samurai menganggap kegunaan Tokugawa sudah melemah dan mengadakan pemberontakan hingga pecah perang Boshin atau yang dikenal juga dengan revolusi Jepang pada tahun 1867 sampai tahun 1868.

Setelah ke Shogun tokugawa ditumbangkan kekuasaan dikembalikan ke tangan Kaisar atau yang disebut dengan Restorasi Meiji dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji Jepang mengadopsi sistem politik, hukum dan militer dari dunia barat Restorasi Meiji mengubah kekaisaran Jepang menjadi sebuah negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di kawasan Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam perang China Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia Jepang, Jepang menguasai wilayah Taiwan separuh dari wilayah Sakhalin Rusia dan juga Korea.

1.5 Periode Perang Dunia I dan II

Semasa perang dunia pertama, Jepang berada di pihak sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Pada tahun 1936 Jepang menandatangani Pakta anti komintern dengan Nazi Jerman dan bergabung bersama Jerman dan Italia untuk membentuk blokporos pada tahun 1941. Pada tanggal 7 Desember tahun 1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor yang menyatakan perang terhadap Amerika, Inggris dan Belanda serangan Pearl Harbor, menyeret Amerika untuk turut ke dalam perang dunia ke-2.

Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus tahun 1945. Di tahun 1947, Jepang memberlakukan konstitusi Jepang yang baru, berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham Pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal.

Pasifisme adalah perlawanan terhadap perang atau kekerasan, sebagai sarana untuk menyelesaikan pertikaian. Pasifisme memiliki pandangan bahwa pertikaian internasional dapat dan harus diselesaikan secara damai. Pendudukan pasukan Amerika terhadap Jepang, secara resmi berakhir pada tahun 1952, dengan ditandatanganinya perjanjian San Fransisco. Perserikatan bangsa-bangsa secara resmi menerima Jepang sebagai anggota pada tahun 1956.

Setelah perang dunia ke-2, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 10% serta pertahun selama empat dekade.

Penutup ...

Itulah ringkasan tentang fakta dan sejarah dari negara Jepang. Semoga bermanfaat!

Berlangganan Artikel Gratis :

Jadilah yang pertama berkomentar di postingan "Inilah Fakta dan Sejarah Negara Jepang"