√ Amaterasu Sang Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang

Amaterasu Sang Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang

Amaterasu Sang Dewi Matahari dalam Mitologi Jepangwww.amaterasublog.com

amaterasublog.com,- Amaterasu atau Amaterasu-ōmikami (天照大神 / 天照大御神) atau Ōhiru-menomuchi-no-kami (大日孁貴神) dalam mitologi Jepang adalah dewi matahari serta penguasa seluruh alam jagat raya.

Amaterasu adalah sosok kami (神) dalam bahasa Jepang yang artinya dewi atau dewa, peran terpenting dalam agama Shinto, yang mana para kaisar Jepang diyakini memiliki garis keturunan dari sang dewi Amaterasu tersebut. Baca juga: Mitologi Dewa-Dewi Yunani Kuno

Amaterasu adalah Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang

1. Sejarah Amaterasu Sang Dewi Matahari

Kisah tentang Amaterasu pertama kali disebutkan dalam catatan Kojiki (ca. 680 M) dan Nihon Shoki (ca. 720 M), yang merupakan catatan tertua mengenai Mitologi Jepang. Dari catatan tersebut sebutkan bahwa, Amaterasu adalah dewi matahari, kakak dari Tsukuyomi yang merupakan dewa bulan, dan Susanoo sebagai dewa badai dan laut. Mereka bertiga adalah tiga dewa terakhir yang lahir saat Izanagi (sang dewa yang menciptakan pulau Jepang), melakukan ritual pembersihan diri setelah percobaan gagal penyelamatan istrinya Izanami dari Yomi (dunia bawah).

Amaterasu lahir saat Izanagi membasuh mata kirinya, Tsukuyomi lahir saat Izanagi membasuh mata kanannya, dan Susanoo lahir saat Izanagi membasuh hidungnya. Karena Izanagi masih berduka atas nasib yang menimpa istrinya, ia selanjutnya memberikan mandat kepada Amaterasu untuk memimpin seluruh alam jagat raya.

Menurut catatan tersebut, Amaterasu kemudian menjadi pemimpin matahari dan Takamagahara (surga) bersama adik dan suaminya, Tsukuyomi. Awalnya, mereka berdua berbagi langit, namun setelah insiden di mana Tsukuyomi yang dikirim untuk mewakili Amaterasu dalam suatu pesta membunuh Uke-Mochi, dewi makanan, karena cara Uke-Mochi dalam menciptakan makanan yang menjijikkan. Kemudian Amaterasu marah dan mengecap Tsukuyomi sebagai dewa jahat serta menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari Tsukuyomi, karena alasan inilah siang dan malam tak pernah muncul bersama-sama.

2. Amaterasu dan Susanoo

Dalam catatan-catatan Kojiki dan Nihon-Shoki juga menceritakan persaingan antara Amaterasu dengan adiknya yang lain, yaitu Susanoo. Saat Izanagi memerintahkan Susanoo untuk keluar dari Takamagahara (Surga) menuju Bumi, Susanoo berniat mengucapkan selamat tinggal pada Amaterasu. Mengenal sifatnya yang penipu dan kejam, Amaterasu curiga, namun dia setuju dengan tantangan adiknya untuk membuktikan kejujurannya.

Kemudian, kedua dewa tersebut akan bertukar barang dan terlahir lah dewa-dewi darinya, Amaterasu melahirkan tiga dewi dari pedang Susanoo, sementara Susanoo melahirkan lima dewa dari kalung Amaterasu.

Akan tetapi, Amaterasu mengklaim lima dewa adalah miliknya sementara tiga dewi adalah milik Susanoo, dia memutuskan dia lah yang menang karena pedang Susanoo melahirkan wanita. Kedua dewa tenang untuk sementara sampai Susanoo, dalam kegelisahannya, mengamuk dan menghancurkan sawah Amaterasu serta melemparkan kuda poni yang dikuliti ke mesin tenun kakaknya, serta membunuh salah satu pelayan Amaterasu.

Amaterasu murka dan bersembunyi dalam sebuah gua bernama Ama-no-Iwato, menyembunyikan matahari selama waktu yang lama. Bujukan dewa-dewi untuk keluar tidak dihiraukan Amaterasu sampai para dewa bersiasat, cermin Yata-no-Kagami akan digantung pada pohon di luar gua sementara dewi Ama-no-Uzume akan melakukan tarian tanpa busana didekatnya.

Mendengar gelak tawa dewa yang melihat Ama-no-Uzume menarik perhatian Amaterasu, dan saat dia keluar, dia melihat bayangan dirinya dalam cermin tersebut. Dalam keterkejutan Amaterasu, dewa Ame-no-Kajitarawo langsung menutup Ama-no-Iwato sehingga Amaterasu tak dapat masuk lagi.

Keluarnya Amaterasu membuat matahari kembali menyinari jagat raya. Walau Amaterasu dapat dibujuk keluar lagi, Susanoo masih tetap diusir menuju Bumi karena perbuatannya. Setelah membunuh ular Yamata-no-Orochi, Susanoo memberikan hadiah perdamaian kepada Amaterasu berupa pedang Kusanagi yang ia temui di ekor sang ular.

Menurut legenda, Amaterasu kemudian memiliki seorang cucu bernama Ninigi, putra dari Ame-no-Oshihomimi-no-Mikoto. Amaterasu menugaskan Ninigi untuk turun ke Bumi dan menanam padi di sana serta memberikannya tiga benda miliknya yakni: pedang Kusanagi, cermin Yata-no-Kagami, dan permata Yasakani no Magatama. Ninigi adalah kakek buyut dari kaisar pertama Jepang, Kaisar Jimmu, menjadikan Amaterasu sebagai leluhur kaisar-kaisar Jepang, sementara tiga benda yang ia berikan menjadi Tiga Pusaka Keramat Jepang.

3. Amaterasu dan Pemujaan

Sebagai kami (神) atau dewa, Amaterasu merupakan dewa terpenting dalam kepercayaan agama Shinto, Amaterasu adalah pusat dalam pemujaan di Jepang. Kuil utama pemujaan Amaterasu adalah kuil dalam Naiku yakni kuil Ise yang terletak di pulau Honshu. Cermin Yata-no-Kagami dikatakan disimpan di dalam kuil tersebut.

Setiap 20 tahun, akan ada upacara pemujaan bernama Shikinen Seingu, di mana pakaian dan makanan baru akan disajikan untuk sang dewi Amaterasu. Upacara ini sudah dilakukan sejak tahun 690 M. Meskipun Kuil utama sempat hancur namun kuil baru telah dibangun didekatnya.

Demikianlah ulasan artikel seputar Amaterasu Sang Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang, yang merupakan salah satu dewa terpenting kepercayaan Agama Shinto. Selebihnya jika banyak kesalahan atau kekurangan dalam artikel di atas, silahkan koreksi di kolom komentar di bawah.

Sumber : wikipedia.org › wiki › Amaterasu

Berlangganan Artikel Gratis :

Tampilkan Komentar
Sembunyikan

( 2 ) Komentar untuk "Amaterasu Sang Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang"

  1. Ternyata nama blog mimin dari seorang dewi matahari yah,

    Tsukuyomi dan Susanoo? Jadi pengen nonton naruto lagi nih uy

    BalasHapus
  2. Ternyata nama blog mimin dari seorang dewi matahari yah,

    Tsukuyomi dan Susanoo? Jadi pengen nonton naruto lagi nih uy

    BalasHapus